Kamis, 20 Juni 2013
waktu & rumput
waktu bukan rumput yang bisa diajak berbincang. waktu akan menyeret ragamu, tidak kenanganmu. aku katakan ya, rumput adalah pendengar setia yang akan selalu menari bersama angin walau kamu ceritakan kesedihan sekali pun.
lucu
aku benci kebiasaannya tertawa sebelum mulai
menceritakan hal yang menurutnya lucu. dia tertawa terkekeh, lalu mulai
bercerita. ceritanya tidak lucu. sampai pada akhir cerita, aku tidak juga
menemukan satu titik kelucuan. tapi, dia tetap tertawa. demi penghargaan atas
jerih payah dan waktu dia bercerita, aku ikut tertawa kecil dipaksakan. tanpa
menunggu lagi, kualihkan pembicaraan.
nightingale untukku
aku duduk dan bersandar di sofa, memejamkan kedua
mata, mendengarkanmu membacakan sebuah nightingale.
teh di atas meja yang tadi kau tuang ke dalam dua mug bergambar menara eiffel,
yang masing-masing kita akui sebagai mug kita walau pastinya aku dan kamu tak
lagi yakin mana yang punyamu dan mana yang milikku, masih mengepulkan asap
karena kau seduh seluruhnya dengan air panas.
tak berarti hujan
aku bilang padamu, kamu datang seperti mendung,
tak terduga, tak dikira. menutupi cerahnya hari, cerahnya hati tanpa permisi. kamu
hanya berdiam tanpa kutahu apa yang ada di benakmu, seperti mendung yang masih
belum memutuskan untuk mengirim rintiknya ke bumi, ke hatiku. kemudian, kamu
berbalik pergi. benar kata orang, mendung tak berarti hujan.
Langganan:
Postingan (Atom)