Minggu, 27 Maret 2011

kamu

Hari sudah beranjak menuju peraduan.
Tetap kunikmati dengan lahap semburat cahaya yang masih tersisa.
Ingatan tentangmu kembali lagi berebut melesak ke ruang padat di sudut benakku.
Aku tak ingin kenangan itu ikut berlalu bersama hari, menuju tempat yang aku tak tahu dimana.
Aku ingin ada disini bersama bayangmu yang masih tertinggal seluruhnya, memeluk batinku yang telah banyak terluka.
Kau hadir hari itu dengan sinar lembut yang menghangatkan relung hati yang sudah mulai berkabut.
Kau biarkan aku menyesap aroma yang menenangkan jiwaku yang mulai rapuh, hingga aku merasa tenang bersandar padamu.
Kau berikan aku sejuta pelangi dalam warna yang silaukan mata sehingga tak sanggup kubuka keduanya, hanya dengan kecupan penuh rasa.
Kusesali semua yang tak abadi, karena rasa itu juga mulai mencair dari hatimu.
Kusesali semua yang terasa tak adil, karena aku masih setia mengharap pandangmu.
Kusesali semua yang harus berlalu, karena kau ikut mengalir bersama waktu kehidupan.
Kusesali semua yang telah ada dan nyata padamu juga padaku.
Ada dia dan dia merangkul erat kita berdua, dan tak mungkin melepaskan.
Tak berdasar...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar